Sabtu, 10 September 2011

tentang kamu, pacar saya yang baru

Sayang, aku harus mulai ini darimana??
Aku benar-benar tidak tahu,
Yang aku tahu.. aku “sangat” bahagia dengan adanya kamu
Rasanya ingin setiap hari aku berada di sampingmu
Ingin setiap detik mendekap hangatnya tubuhmu
Ingin selamanya membuat kamu tersenyum
Aku menikmati semua ini,
Menangis untukmu dan tersenyum akanmu
setiap saat kamu selalu menggenggam tanganku, membelai rambutku, dan sesekali mencubit pipi dan pinggangku..
sumpah demi tuhan aku selau bertanya dalam hati,
apakah kamu merasakan apa yang aku rasa?
aku takut kehilangan kamu, sayang...
hari ini dengan tiba-tiba kamu menanyakan hal itu padaku
“kenapa sih kamu mau jadi pacar aku??”
aku diam, berfikir keras mencari sebuah jawaban yang kamu inginkan
aku diam, tidak mampu memandang matamu yang jernih dan mengimbangi pembawaanmu yang tenang
apalagi waktu kamu bilang
“aku serius”
aku masih diam, menunduk, dan hanya menggelengkan kepala itupun perlahan..
aku ingin menangis karena tidak menemukan apapun untuk di jadikan alasan,
dan aku tersadar akan sesuatu hal
aku memang tidak punya alasan
yang aku tahu, aku selalu bahagia berada di sampingmu
aku benci karena harus merasa salah tingkah saat untuk pertama kalinya kamu mengenalkan aku pada keluargamu
aku benci karena aku tidak tahu harus apa dan bagaimana agar ponakan-ponakanmu bisa tersenyum lucu untukku
aku benci posisi seperti ini, aku benci kalau ternyata aku hanya bisa memandangmu sambil sesekali tersenyum melihat kamu mendiamkan si kecil dengan lembutnya
sisi lain yang tidak pernah aku lihat sebelumnya
aku tahu aku tidak salah memilihmu..
sayangnya rasa ragu dan curiga selalu muncul
saat kamu tidak disampingku
aku sadar, aku salah telah menjatuhkan perasaanku sepenuhnya untukmu..
hanya untukmu..
aku belum pernah melakukan ini sebelumnya
mencintai dengan tulus dan ikhlas..
mungkin suatu saat nanti aku akan merasa sakit sejadi-jadinya
tapi aku percaya kamu, sayang..
aku selalu berusaha untuk percaya kamu.
Tidak, aku sangat percaya kamu
Malam ini begitu dingin,
Heningnya seakan mendesiskan lantunan kidung yang senantiasa menceritakan kebahagiaan bintang yang bersembunyi di balik rimbunnya malam
seperti itu cinta yang selalu dengan tulus aku hembuskan untukmu.
aku ingin sepertimu, menghembuskan perasaan cinta ini dengan begitu sederhana,
tapi aku menikmatinya..
semoga kamu juga
kamu tak selalu melihatnya, merasakannya, atau mendengarnya,
tapi cinta ini selalu ada.

cinta buta, mungkin ini

Mungkin ini yang di sebut cinta buta
Betapapun orang berkata tentang sifat buruknya
Aku senantiasa berada di sampingnya
Mungkin ini yang di sebut cinta buta
Walaupun dalam seminggu dia bisa membuat aku menangis sebanyak 3 kali, dengan senang hati aku selalu membelanya dihadapan orang yang aku sayangi juga-temanku
Mungkin ini yang disebut cinta buta
Ketika dengan kentara dia menunjukkan tidak bersedia mengantarkan aku pulang dengan sejuta alasan, aku tidak pernah bisa untuk berfikir dia orang yang akan mempermainkanku
Mungkin ini yang disebut cinta buta
Ketika hobinya, teman-temannya sanggup membuatnya lupa tentang aku, aku tetap berfikir positif tentang dia
Mungkin ini yang disebut cinta buta
Walaupun tanpa sengaja masih juga dia menceritakan tentang mantan pacar yang paling dicintainya, aku dengan seksama selalu mendengarkan celotehnya dan beruntungnya aku masih mampu menahan sakit hati
Mungkin ini yang disebut cinta buta
Dengan minimnya pembuktian yang dia beri, aku tetap percaya ada cinta untukku, sangat percaya
Mungkin ini yang disebut cinta buta
Saat aku jatuh cinta sepertinya terlambat untuk berfikir wajar, karena aku-kamu-kita begitu dikuasai perasaan saat bersamanya.
Mungkin ini yang disebut cinta buta
Aku tidak pernah bisa mengeluarkannya dari pikiranku, dari khayalan masa depanku
Diakah yang akan menjadi pendamping hidupku kelak??
Yang menghargai kekurangan dan ketidaksempurnaan yang aku punya
Diakah orangnya yang akan memapahku ketika aku terjatuh
Diakah orangnya yang tidak hanya memberi janji, tapi juga bukti
Diakah orangnya yang akan menjagaku dengan segenap jiwanya
Diakah orangnya yang kelak akan mengahadap orang tuaku dan berkata “saya mencintai dia, anak anda, bolehkan saya bersamanya? Dan saya berjanji akan selalu menggenapinya dan selalu menjaganya”
Dan aku tau, dia orangnya yang sanggup membuatku menangis tapi tersenyum yang sanggup membuat aku kecewa. Kecewa setengah mati ketika perlakuan dan kata-kata kasar yang aku dapat atas segala pembelaan dari sakitku bahkan dari semua hasil belajarku untuk mencintai seseorang dengan tulus dan ikhlas.